Hewan pembawa virus EBOLA

Hewan pembawa virus EBOLA

Hewan pembawa virus EBOLAInfeksi karena virus Ebola biasanya akan berakhir dengan kematian. Tidak ada obat atau vaksinasi yang bisa melawannya. Satu hal yang postif: penyakit ini tidak mudah tertularkan. 90 persen kasus penyakit yang diakibatkan virus Ebola berakhir dengan kematian. Hingga kini para pakar kesehatan belum berhasil menemukan obat atau vaksinasi yang ampuh.

 Virus EBOLA

Virus EBOLA
Virus EBOLA

Penyakit ini khususnya ditemukan di desa-desa terpencil di kawasan Afrika Tengah dan Barat, terutama di Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, Sudan, Gabun, Pantai Gading, Uganda, dan kini di Guinea. Sekitar 60 orang sudah meninggal disana sejak pertengahan Februari tahun ini karena terinfeksi virus tersebut.

Virus Ebola berasal dari hutan tropis di Afrika Tengah dan Asia Tenggara. Mereka termasuk famili Filovirus. Artinya, di bawah mikroskop elektron terlihat sebagai benang panjang yang tipis. Ada beberapa jenis virus Ebola. Tidak semua bisa menjangkiti manusia.

Hewan Pembawa Virus EBOLA

hewan penyebar virus EBOLA
hewan penyebar virus EBOLA
Codot dan kalong termasuk jenis kelelawar besar. Di Afrika, sebagian besar jenis hewan ini membawa virus di dalam tubuhnya, termasuk di antaranya virus Ebola. Tidak seperti manusia, kelelawar kebal terhadap virus-virus tersebut. Karena sering dijadikan bahan makanan, virus yang terdapat pada daging kelelawar dapat dengan mudah menjangkiti manusia  

Penyebaran virus Ebola

Virus Ebola ditularkan dari manusia ke manusia melalui cairan tubuh. Tidak melalui udara. Jadi harus ada kontuk tubuh langsung. Misalnya, mereka yang merawat pasien yang terkena virus Ebola beresiko tertular. Di rumah sakit, virus ini juga bisa tersebar dengan cepat. Selain itu, penularan juga bisa terjadi jika pelayat menyentuh jenazah sosok yang meninggal karena Ebola. Binatang juga bisa menjadi pembawa virus. Virus ini mampu memperbanyak diri di hampir semua sel inang. Khususnya kelelawar mampu menularkan virus tersebut. Manusia yang menyentuh hewan sakit atau mati, akan tertular penyakit yang sama.

Gejala penyakit

Antara dua dan 21 hari usai terinfeksi, penderita mulai merasa lemah. Mereka mengalami demam, sakit kepala dan nyeri otot. Lalu mereka kehilangan nafsu makan, keram perut, diare, muntah dan mengalami gangguan koagulasi. Setelah itu virus menyerang kanal usus lambung, limpa kecil dan paru-paru. Ini semua bisa menyebabkan kematian pasien yang terinfeksi.

Tidak ada terapi


Belum ada vaksinasi untuk mencegah Ebola. Begitu virus berada di dalam tubuh, pasien tidak bisa disembuhkan dengan obat. Tidak ada terapi bagi virus Ebola. Satu-satunya cara tidak tertular adalah dengan mengikuti peraturan higienis di rumah sakit. Seperti mengenakan sarung tangan dan karantina. Virus Ebola pertama kali ditemukan tahun 1976 di Republik Demokratik Kongo. Sejak itu, menurut WHO, terjadi 15 epidemi di negara-negara Afrika. Lebih dari 1300 orang meninggal karena virus tersebut. Saat ini epidemi terjadi di Guinea, sebelumnya tahun 2012 di Uganda dan Republik Demokratik Kongo.

nah berikut adalah serangkaian artikel yang bisa admin sampaikan mengenai Hewan pembawa virus EBOLA yang penyaikit ini belom ada penyembuhnya sher ya gan biar anda kluarga  teman dan orang orang yang kita cintai mengetauhi tentang penyakit yang mematikan ini


Baca juga artikel lainya mengenai ;

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter
Posted by Unknown, Published at 01.26
Copyright © 2013 Tips kesehatan terbaru | ARIS MIRANTO